Produkbisnis juga membawa sebutan yang berkaitan dengan daya tahannya. Apa saja ketiga jenis produk tersebut? Jenis Produk – 3 Jenis Utama: Produk Konsumen, Produk dan Layanan Industri. Ada sejumlah cara yang berguna untuk mengklasifikasikan produk. Bagaimana Anda mengklasifikasikan produk konsumen?
Sudah menjadi rahasia umum bahwa sebaik-baiknya strategi pemasaran adalah strategi yang dijalankan sesuai dengan karakter produk serta bisnis itu sendiri. Jika tidak, dikhawatirkan muncul risiko yang menyebabkan tujuan dari kegiatan pemasaran itu sendiri tidak setiap aktivitas bisnis, seperti kegiatan pemasaran, tentunya membutuhkan modal operasional yang beragam. Apabila biaya yang dikeluarkan kemudian tidak bisa dikembalikan dengan aktivitas yang dilakukan, maka bisa dipastikan bisnis tersebut akan mengalami kerugian, bukan?Mengapa, para pelaku usaha perlu mengenali karakter yang dimiliki oleh produk maupun jasa yang akan dipasarkan? Apakah langkah-langkah ini hanya perlu dilakukan oleh bisnis besar saja, atau sebaiknya dilakukan juga oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah?Kaitan Antara Produk dan Strategi PemasaranSebagian besar orang menganggap jika kegiatan pemasaran dan penjualan merupakan aktivitas yang sama, namun kenyataannya kedua kegiatan ini sangatlah berbeda. Efek yang dihasilkan dari aktivitas pemasaran tidak dapat dinikmati secara langsung, namun berbeda halnya dengan aktivitas penjualan yang dapat langsung mengubah angka pada keuangan bisnis. Hal ini karena sifat kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk mendorong promosi atau iklan merupakan bentuk kegiatan pemasaran. Produk atau jasa tersebut akan dikatakan berhasil jika banyak dibicarakan orang dengan nada positif, sehingga orang-orang tertarik untuk membeli. Nah, di sinilah pentingnya pemahaman produk atau jasa yang ingin mengenali terlebih dahulu seperti apa karakter dari produk atau jasa yang ingin dipasarkan, maka kegiatan pemasaran yang disusun pun akan menjadi tidak terarah. Inilah mengapa perlu dilakukan riset terlebih dahulu sebelum menyusun suatu strategi maupun rencana Juga 7 Strategi Bisnis Untuk Menjangkau Anak MudaKini Tak Lagi untuk Bisnis Besar SajaJelas sekali, untuk bisnis besar ataupun kecil wajib mempersiapkan strategi pemasaran yang tepat.. Setiap pelaku usaha yang berkeinginan untuk meningkatkan angka penjualan serta brand awareness, tentunya perlu melakukan kegiatan pemasaran sesuai ini kegiatan pemasaran hanya dilakukan oleh bisnis-bisnis besar saja karena terkait besaran modal yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas ini. Namun, dengan hadirnya media sosial serta platform digital lain, modal yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan pemasaran pun dapat ditekan dengan cakupan jangkauan yang tak kalah karena itu, kini pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah pun tetap dapat melakukan kegiatan pemasaran meski modal yang dimiliki mungkin tidak terlalu besar. Misalnya saja dengan menyewa jasa influencer atau mempromosikan produk atau jasa bisnis yang dimiliki melalui di akun media sosial; lalu memanfaatkan kekuatan promosi dari mulut ke kegiatan pemasaran sudah semakin mudah dengan berbagai produk teknologi terkini, bukan berarti implementasinya dapat dilakukan sembarangan. Kunci sukses tidaknya pemasaran adalah pemahaman karakter atau sifat dari produk dan jasa yang ingin saja, ketika ingin melakukan kegiatan pemasaran dengan menyewa jasa influencer, pelaku usaha yang tak mengenal benar produknya akan asal pilih influencer berdasarkan popularitasnya, bukan niche yang dibangun oleh influencer tersebut. Imbasnya, produk dan jasa yang dipasarkan tidak ada peningkatan penjualan yang Juga Promosi Digital untuk Pemasaran Produk dan JasaSebenarnya Dapat Dilakukan dengan MudahDari penjabaran di atas, mungkin kamu akan merasa sulit untuk mengaitkan produk atau jasa yang dimiliki dengan strategi pemasaran yang ingin dijalankan. Namun, sebenarnya tak sulit untuk memasukkan karakter dari setiap produk yang ingin ditawarkan ke dalam strategi 5W+1H tentu bukan barang baru untukmu, bukan? Selain kerap diulang saat duduk di bangku sekolah tersebut, keenam pertanyaan ini juga kerap menjadi landasan dalam setiap keputusan bisnis; termasuk ketika kamu sedang menyusun strategi untuk memasarkan Juga Manfaat Promosi yang Harus DipahamiTanyakan terlebih dahulu, apa saja produk yang ingin dipasarkan? Di mana kamu ingin memasarkan produk tersebut? Kapan waktu terbaik untuk melakukan kegiatan pemasaran produkmu? Siapa target pasar yang ingin kamu tuju dengan produkmu? Mengapa kamu membutuhkan kegiatan pemasaran untuk produk tersebut? Barulah kamu bisa mulai bertanya bagaimana cara terbaik untuk memasarkan produk ini?Untuk menjawab setiap pertanyaan tersebut, mau tak mau kamu harus memahami dengan benar karakter dari produk yang kamu miliki atau jasa yang ingin kamu tawarkan. Meski “bisnis tetaplah bisnis”, namun pelaku usaha yang asal menjual dan memasarkan produk tentu tidak akan memperoleh pendapatan bisnis yang optimal dibanding pelaku usaha yang memang benar-benar memahami apa yang ingin dia sampai kegiatan pemasaran yang dilakukan hanya berakhir menjadi beban pengeluaran tambahan yang akan memberatkan bisnismu tanpa ada efek yang lebih signifikan terhadap pemasukan bisnis hanya karena kamu asal melakukan kegiatan penjualan serta pemasaran. Tak ada salahnya untuk berhenti sejenak dan mencoba mengenali karakter produk serta jasa yang ingin kamu pasarkan, dan mencari strategi terbaik untuk perlu takut, kamu juga dapat memanfaatkan berbagai fitur yang dimiliki aplikasi majoo untuk melakukan pengelolaan bisnis, termasuk untuk mendata persediaan setiap produk dan jasa yang kamu miliki. Aplikasi majoo juga dilengkapi dengan sistem keanggotaan yang memudahkanmu dalam menyusun promo terbaik yang sesuai dengan karakter bisnismu, lho! Segmentasipasar untuk sebuah produk baru harus dilakukan paling awal sebelum kegiatan pemasaran yang lain. Seperti dikatakan oleh Nugroho (2007), Segmetasi pasar itu sendiri merupakan langkah awal dari serangkaian proses pemasaran suatu produk baru. Dan dijalaskan oleh Kartajaya dkk. (2002:49-50), bahwa segmentasi adalah langkah awal yang 0% found this document useful 0 votes5 views4 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes5 views4 pagesApa Karakteristik Produk Dan Bagaimana Pemasar Mengklasifikasikan ProdukJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Karaktertipe konsumen dan pemasar, ketika sedang saling menertawakan. Ia punya adab dan tata karma bagaimana untuk bersikap friendly terhadap konsumen. Karakter tipe konsumen dan marketer ini yang memberi warna cerita pemasaran. Pada akhirnya kita bisa lihat marketing ibarat drama pertunjukan yang kompleks, karena antara marketer dan
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN STRATEGI PRODUKKARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI PRODUKProduk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskansuatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara orang,tempat, property, organisasi, informasi, dan ideTingkat Produk Hierarki Nilai PelangganTerdapat lima tingkatan produk dimana setiap tingkat menambah nilai pelanggan yanglebih besar dan kelimannya merupakan bagian dari hierarki nilai tingkat dasar adalah manfaat inti core benefit layanan atau manfaat yangbenar-benar dibeli pelanggan. Pemasar harus melihat diri mereka sendiri sebagaipenyedia tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasarbasic product tingkat ketiga, pemasar mempersiapkan produk yang diharapkan expectedproduct, sekelompok atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketikamereka membeli produk tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk tambahan augmented productyang melebihi harapan kelima adalah produk potensial potential product, yang mencakuup semuakemungkinan tambahan dan transformasi yang mungkin dialami sebuah produk ataupenawaran di masa depan. Ini adalah tempat dimana perusahaan mencari cara baruuntuk memuaskan pelanggan dan membedakan penawaran mereka.Klasifikasi ProdukDulu pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ketahanan/durabilitas,keberwujudan, dan kegunaaan konsumen atau industri. Setiap jenis produkmempunyai strategi bauran pemasaran yang sesuai.Ketahanan Durability dan KeberwujudannTangibility.Pemasar menggolongkan produk menjadi tiga kelompok menurut ketahanan dankeberwujudannya yang tidak tahan lamanondurable goods adalah barang-barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali peng-gunaan seperti bir dan sabun. Strategi yang tepat digunakan adalah membuat

Pemasarbiasanya mendistribusikan jenis-jenis produk konsumen melalui outlet dan memberikan dukungan penjualan yang lebih dalam untuk membantu pelanggan dalam upaya perbandingan. Produk khusus. Barang yang dianggap unik oleh konsumen dalam satu atau beberapa karakteristik, termasuk identifikasi merek.

Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Produk Pengertian, Klasifikasi dan Strategi ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. 🙂 🙂 🙂 🙂 Pengertian ProdukTingkatan ProdukKlasifikasi ProdukStrategi Produk Pengertian Produk Menurut Buchori Alma 2014, Produk adalah titik sentral dari kegiatan marketing. Produk ini dapat berupa barang atau jasa. Jika tidak ada produk tidak ada hak pemindahan kepemilikan maka tidak ada marketing. Semua kegiatan marketing lainya, dipakai untuk menunjang gerakan produk. Menurut Tjiptono 2015, Produk adalah pemahaman subyektif produsen atas sesuatu’ yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen , sesuai dengan kopetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Tingkatan Produk Dalam merencanakan penawaran pasar, pemasar perlu berpikir melalui lima tingkatan produk. Tiap tingkat menambahkan lebih banyak nilai pelanggan dan kelimanya membentuk suatu hirarki nilai pelanggan. Buchari Alma 2014, Tingkatan produk tersebut adalah Tingkat paling dasar, manfaat inti core benefit adalah jasa atau manfaat sesungguhnya yang dibeli pelanggan. Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti itu menjadi produk dasar basic product. Pada tingkat ketiga, pemasar menyiapkan suatu produk yang diharapkanexpected product, konsumen mempunyai suatu harapan terhadap barang dan jasa yang di belinya Pada tingkat keempat, augmented product. Yaitu ada sesuatu nilai tambah yang di luar apa yang di bayangkan konsumen Pada tingkat kelima, terdapat produk potensial potential product, yaitu mencari nilai tambah produk yang lain untuk masa depan. Keunggulan kompetitif suatu produk merupakan salah satu factor kesuksesan produk baru, dimana kesuksesan produk tersebut diukur dengan parameter jumlah penjualan produk Tjiptono, 2008. Perusahaan diharapkan bisa memuaskan keinginan konsumen dengan membuat produk dengan nilai superior. Meskipun begitu konsumen tidak begitu saja mempercayai superioritas produk dari perusahaan tanpa ada bukti-bukti yang konkret, karena konsumen akan membandingkan faktor kualitas dan keandalan produk tersebut dengan produk yang telah ada sebagai bahan pembuktian mereka. Di karenakan terdapat banyak kasifikasi produk. Klasifikasi Produk Klasifikasi Produk Kalangan pemasar biasanya mengklasifikasikan produk berdasarkan karakteristik produk yaitu daya tahan, keberwujudan dan penggunaan. Menurut Fandy Tjiptono 2015, produk dapat diklasifikasikan sebagai berikut Barang tidak tahan lama non durable goods Merupakan barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam sekali atau beberapa kali penggunaan saja. Barang tahan lama durable goods Merupakan barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam kurun waktu yang panjang dan biasanya tetap bertahan sehingga banyak sekali penggunaannya. Jasa service Merupakan aktifitas,manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Jasa bercirikan intangible,inseparable, variable dan perishable. Berdasarkan tujuan pembeliannya, menurut Kotler dan Keller 2009; produk dapat diklasifikasikan dalam 2 bagian, yaitu Barang Konsumen Consumer Goods Adalah pengklasifikasian sejumlah besar barang yang dibeli konsumen berdasarkan atas kebiasaan konsumen berbelanja. Menurut perilaku pembelian konsumen, consumer goods terdiri dari Barang sehari-hari Convenience Goods Adalah barang konsumsi atau jasa yang biasanya sering dibeli dengan segera, dan dengan usaha yang minimum. Barang Pokok Staple Goods, yaitu barang-barang yang dibeli konsumen secara teratur, dan merupakan kebutuhan sehari-hari, Barang Impulsif Impulse Goods, yaitu barang yang dibeli secara implusif tidak direncanakan dan tidak ada Pencarian.. Impulse goods seringkali diletakkan di dekat kasir agar mudah terlihat dan konsumen jadi teringat untuk membelinya. Barang Darurat Emergency Goods, yaitu barang yang dibeli ketika ada kebutuhan yang mendesak. Contohnya payung, obat, dan lain- lain. Barang Khusus Speciality goods Yaitu barang dengan karakteristik yang unik dan memiliki identifikasi merek yang kuat sehingga sekelompok konsumen berusaha keras dalam usaha pembeliannya. Barang yang Dalam Kondisi Normal Tidak Dicari Unsought Goods Yaitu barang yang tidak diketahui oleh konsumen atau tahu tapi tidak terpikir untuk membeli. Produk-produk baru seperti pendeteksi asap merupakan unsought goods sampai konsumen disadarkan akan munculnya produk tersebut melalui iklan. Barang Industri Industrial goods Adalah barang yang dibeli oleh individu atau organisasi untuk keperluan bisnis atau diproses lebih lanjut. Dan di klasifikasikan berdasarkan biaya mereka dan bagai mana meraka memasuki proes produksi bahan baku dan suku cadang, barang modal, serta pasokan dan layanan bisnis. Terdapat beberapa keputusan dalam sebuah produk menurut Fandy Tjiptono Strategi Pemasaran 2008, Atribut produk Mengembangkan suatu produk mencakup manfaat yang akan disampaikan oleh atribut produk yaitu seperti mutu produk, sifat produk, dan rancangan produk. Mutu produk kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya; termasuk keawetan, kehandalan, ketepatan, kemudahan, dipergunakan dan dipergunakan, dan diperbaiki serta atribut bernilai Sifat produk alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk perusahaan Rancangan produk proses merancang gaya dan fungsi produk; menciptakan produk yang menarik, mudah, aman, dan tidak mahal untuk dipergunakan, serta sederhana dan ekonomis untuk dibuat dan didistribusikan. Penetapan Merek branding Penetapan merek dapat menambah nilai suatu produk. Penetapan merek menjadi isu utama dalam strategi merek karena Mengembangkan produk bermerek membutuhkan investasi pemasaran yang besar dalam jangka panjang, terutama untuk iklan, promosi, dan kemasan. Kebanyakan perusahaan belajar bahwa kekuatan berada ditangan perusahaan yang mengendalikan nama Pengemasan packaging Pengemasan adalah aktifitas merancang dan membuat wadah atau pembungkus untuk suatu produk. Pelabelan labeling Pelabelan dapat dilakukan secara langsung pada kemasan dus atau alumunium voil. Pelabelan dapat dilakukan pula secara terpisah dari bahan kertas atau bahan plastik yang ditempelkan pada kemasan produk yang biasanya berbahan plastik atau kaca. Pelayanan Pendukung Produk Pelayanan pendukung produk adalah pelayanan yang merupakan tambahan pada produk aktual. Semakin banyak perusahaan menggunakan pelayanan pendukung produk sebagai alat utama untuk meraih keunggulan bersaing. Strategi Produk Menurut Tjiptono 2015, Pada usaha ritel, strategi produk menjabarkan kebutuhan pasar yang ingin di layani dengan berbagai tawaran produk. Secara garis besar, strategi produk dapat dilakukan dengan Positioning produk . Menurut Tjiptono 2015, Positioning Produk merupakan strastegi yang berusaha menciptakan difrensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra image merek atau produk yang lebih superior dibandingkan merek/produk pesaing. Elemen pokok yang terjkandung dalam positioning mencakup empat aspek yaitu What benefit Mencerminkan janji merek , dan manfaat bagi konsumen For Whom Mencerminkan Pasar sasaran Reason Elemen faktual dan subyektif yang mendukung klaim tentang manfaat produk Against Menegaskan tentang pesaing utama Adapun proses perencanaan strategi produk, yang meliputi beberapa langkah Menurut Fandy Tjiptono,2008, melalui Analisis situasi Analisis situasi dilakukan terhadap lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Hal-hal yang perlu di pertimbangkan apakah perusahaan dapat memanfatkan peluang yang ditawarkan oleh lingkungan eksternalnya melalui sumber daya yang di milki, seberapa besar permintaan produk dan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan Penentuan tujuan produk Selain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, Produk yang di hasilkan perusahaan dimaksutkan pula untuk memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian, perlu dipertimbangkan apakah produk yang di hasilkan dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian perusahaan. Penentuan sasaran pasar/produk Perusahaan dapat berusaha melayani pasar secara keseluruhan atau melakukan segmentasi, dengan demikian, alternatif yang dapat di pilih adalah produk standar,custumized Product,maupun produk standar dengan modifikasi. Penentuan anggaran Anggaran bisa sebagai alat perencanaan, koordinasi, sekaligus sebagai alat pengendalian. Penetapan strategi produk Dalam hal ini alternatif-alternatif strategi produk di analisis dan di nilai keunggulan dan kelemahaanya, kemudian dipilih yang paling baik dan layak untuk kemudian di terapkan sebagai strategi produk yang tepat Evaluasi pelaksanaan strategi Kegiatan penilaian atau evaluasi terhadap pelaksanaan rencana yang telah di susun. Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Produk Pengertian, Klasifikasi dan Strategi ” … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… 🙂 🙂 🙂 🙂 Berikut Artikel Terkait Lainnya Upaya Untuk Mematuhi Kode Etik Profesi Kode Etik Profesi dan Hukum Positif Kode Etik Dalam Etika Profesi Bisnis Sebagai Profesi Etis Bisnis Sebagai Profesi Etis Pengaruh Fashion Involvement Terhadap Impulse Buying Profesi dan Organisasi Profesi

Berdasarkanwujudnya, produk diklasifikasikan menjadi 2 yaitu: Barang dan Jasa. Barang adalah produk yang berwujud fisik, sehingga dapat dilihat, diraba, disetuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan perlakukan fisik lainnya. Jasa adalah aktivitas, manfaat dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
STRATEGI PRODUK DAN JASA Membentuk Penawaran Pasar Dalam membentuk penawaran pasar, terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau pemasar harus dapat menjawab terhadap Kotler P. Dalam Manajemen Pemasaran, 2009 Apa karakteristik produk, dan bagaimana seorang pemasar mengklasifikasikan produk ? Bagaimana perusahaan dapat mendiferensiasikan produk ? Bagaimana perusahaan dapat membangun dan mengelola bauran produk dan inti produknya ? Bagaimana perusahaan dapat menggabungkan produk untuk menciptakan co-brand merek bersama atau merek bahan inggredien brand yang kuat ? Bagaimana perusahaan dapat menggunakan pengemasan, pelebelan, jaminan, dan garansi sebagai alat pemasaran ? I. MENENTUKAN STRATEGI PRODUK A. Karakteristik dan Klasifikasi Produk Banyak orang menganggap produk adalah suatu penawaran yang nyata, tetapi produk bisa lebih nyata dari itu. Secara luas produk adalah, segala sesuatu yang bdapat ditawarkan kepada pasar untu memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat property, organisasi, informasi, dan ide. Tingkatan Produk Hirarki Nilai Pelanggan. Dalam merencanakan penawaran pasarnya, pemasar harus melihat lima tingkatan produk. Setiap tingkatan menambah nilai pelanggan yang lebih besar, dan kelimanya merupakan bagian dari hirarki nilai pelanggan customer value hierarchy. Manfaat Inti core benefit. Pada tingkat dasar adalah manfaat inti atau produk, yaitu layanan yang bemar-benar dibeli pelanggan. Contohnya hotel, konsumen membeli tempat untuk istirahat, dll. 2. Produk dasar basic product Pada tingkat kedua, pasar harus merubah manfaat inti menjadi produk dasar basic product. Maka kamar hotel tadi meliputi tempat tidur, kamar mandi, handuk, meja almari pakaian, dan toilet. 3. Produkyang diharapkan expected product. Pada tingkat ketiga pemasar mempersiapkan produk yang diharapkan, sekelompok atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini. Tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang bersih, handuk baru dan bersih, suasana relative menyenangkan. 4. Produk tambahan augmented product. Pada tingkat ke empat, pemasar menyiapkan tambahan produk yang melebihi harapan pelanggan. Di Negara-negara maju positioning merek dan persaingan menjadi pada tingkat ini. 5. Produk potensial potencial product. Tingkat ke lima adalah produk tambahan, yang mencakup semua kemungkinan tambahan dan transformasi yang mungkin dialami sebuah produk atau penawaran di masa depan. Ini adalah tempat dimana perusahaan mencari cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan penawaran mereka. Dulu pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ketahanan/durabilitas, keberwujudan, dan kegunaan konsumen atau industry. Setiap produk memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai. 1. Ketahanan durabiliti. Pasar menggolongkan produk mejadi tiga kelompok menurut ketahanan dan keberwujudannya. - Bahan tidak tahan lama. - Bahan tahan lama. - Jasa 2. Klasifikasi barang. Mengklasifikasikan sejumlah bersar barang yang dibeli konsumen berdasarkan kebiasaan belanja. Biasanya membedakan barang menjadi barang sehari-hari, belanja, daqn tidak dicari. B. Diferensiasi produk. Agar dapat dijadikan merek, produk harus didiferensiasikan. Produk fisik mempunyai potensi deferensiasi yang beragam. Pada salah satu titik ekstrim, kita menemukan produk yang memerlukan sedikit variasi; ayam, aspirin, dan baja. Banyak produk dapat didiferensiasikan berdasarkan bentuk, uluran, bentuk, atau struktur fisik produk. Perhatian dari berbagai bentuk dapat diambil oleh produk, seperti aspirin. Meskipun pada dasarnya aspirin adalah komoditas, aspirin dapat didiferensiasikan berdasarkan jumlah dosis, bentuk, warna, lapisan, atau waktu kerjanya. Dalam diferensiasi produk biasnya, produk ditawarkan berdasarkan Fitur. Perusahaan dapat mengindentifikasi dan memilih fitu baru yang tepat dengan mensurvei pembeli terbaru dan dan kemudian menghitung perbandingan nilai pelanggan dengan biaya perusahaan untuk setiap fitur potensial. 2. Penyesuaian. Pemasar dapat mendiferensiasikan produk dengan menyesuaikan produk tersebut dengan keinginan perorangan. 3. Kualitas kinerja. kesesuaian. 6. Keandalan. 7. Perbaikan. 8. Gaya. C. Hubungan Produk dan Merek. Setiap produk dapat dihubungkan dengan produk lain untuk memastikan bahwa perusahaan menawarkan dan memasarkan kumpulan produk yang optimal. Hirarki Produk. Hirarki produk membentang dari kebutuhan dasar sampai barang tertentu yang memuaskan kebutuhan tersebut. Kita dapat mengindentifikasi 6 tingkat hirarki produk Keluarga kebutuhan need family, kebutuhan inti yang mendasari keberadaan keluarga produk, contohnya keamanan. Keluarga produk product femeily, semua kelas produk yang dapat memuaskan kebutuhan inti dengan efektifitas yang masuk akal, contohnya tabungan dan pengahasilan. Kelas Produk product clas, keluarga produk yang di dalam keluarga produk yang dikenal memiliki fungsional tertentu yang koheren. Dikenal juga sebagai kategori produk, misalnya instrument keuangan. Lini Produk product line, kelompok produk di dalam kelas produk yang berhubungan erat karena mempunyai fungsi yang serupa, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui gerai atau saluran yang sama, atau masuk dalam kisaran harga tertentu, contohnya asuransi jiwa. Jenis produk product type, sekelompak barang di dalam lini produk yang berbagi satu dari beberapa kemungkinan bentuk produk, contohnya asuransi jiwa berjangka. Barang item, disebut juda unit penyimpanan stok. Uni yang berada dalam lini produk atau merek yang dibedakan berdasarkan ukuran, harga, tampilan, atau beberapa atribut lain, contohnya asuransi jiwa berjangka yang dapat diperbaharui. D. Pengemasan, Pelebelan, Jaminan, dan Garansi. Sebagian besar produk fisik harus dikemas dan diberi lebel. Banyak pemasar menyebut pengemasan packaging sebagai P ke-lima, beserta harga price, produk product, tempat place, dan promosi promotion. Meskipun demikian, sebagian besar pemasar memerlukan pengemasan dan pelebelan sebagai elemen strategi produk. Jaminan dan garansi juga dapat menjadi bagian penting strategi produk, yang sering tampil dalam kemasan. Pengemasan. Pengemasan packaging disifinisikan sebagai semua kegiatan menrancang dan memproduksi wadak untuk sebuah produk. Kemasan dapat mencapai sampai tiga tingkat bahan. Misanya sebuah produk dikemas dalam botol kemasan primer, botol diletakkan dalam kotak kerdus kemasan sekunder, di dalam kardus yang bergelombang kemasan pengiriman yang berisi enam lusin. Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama yang dihadapi oleh pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Kemasan juga mempengaruhi pengalaman produk konsumen dikemudian hari. Beberapa factor mempeunyai kontribusi terhadap semakin banyaknya penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran. Dari perspektif perusahaan dan konsumen, kemasan harus mencapai sejumlah tujuan 1. Menindentifikasi merek. 2. Mengekspresikan informs deskriftif dan persuasive. 3. Memfasilitasi transportasi dan perlindungan produk. 4. Membantu penyimpanan di rumah. 5. Membantu konsumsi produk. Pelebelan. Lebel bisa berupa gantungan sederhana yang ditempelkan pada produk, atau gambar yang dirancang secara rumit dan menjadi bagian dari kemasan. Lebel bisa membawa merek saja, atau sejumlah besar informasi. Bahkan jika penjual memilih lebel sederhana, hokum mungkin mensyaratkan lebih banyak. Lebih melaksanakan beberapa fungsi 1 Lebel mengindentifikasi produk atau merek, misalnya nama suncist yang dilekatkan pada jeruk, dll. 2 Lebel dapat mempromosikan produk melalui grafis yang menarik. Teknologi baru memungkinkan lebel dibungkus-susutkan 360 derajat untuk membungkus wadah dengan grafis yang terang dan mengakomodasi informasi produk yang lebih banyak pada konsumen, mengganti lebel kertas yang dilekatkan pada kaleng dan botol. Jaminan dan Garansi. Semua penjual bertanggung jawab secara hokum untuk memenuhi harapan normal atau rasional pembeli. Jaminan warrenties adalah pernyataan resmi kinerja produk yang diharapkan oleh produsen. Produk dengan jaminan dapat dikembalikan kepada produsen atau dibawa ke pusat perbaikan untuk diperbaiki, diganti, atau dikembalikan uangnya. Baik tertulis maupun tersirat, jaminan tunduk pada hokum. II. MERANCANG DAN MENGELOLA JASA A. Sifat Jasa. Jasa/layanan service, didifinisikan semua tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat atau tidak terkait dengan produk fisik. Meskipun demikian, semakin banyak produsen, distribudtor dan pengecer yang menyediakan jasa bernilai tambah, atau layanan pelanggan yang sangat baik, untuk mendiferensiasikan diri mereka. Kategori bauran jasa Komponen jasa bisa menjadi bagian kecil atau besar dari keseluruhan penawaran. Dapat dibedakan menjadi lima kategori penawaran Bauran berwujud murni pure tangible goods. Barang berwujud yang disertai jasa tangible goods with accompanying services. Hibrida hybrid. Jasa utama yang disertai barang dan jasa kecil major service with accompanying minor goods and services. Jasa murni pure services. B. Strategi Pemasaran Untuk Perusahaan Jasa. Di masa lalu, perusahaan jasa tertinggal di belakang perusahaan manufaktur dibidang penggunaan pemasaran karena perusahaan jasa itu kecil, atau merupakan bisnis professional yang tidak menggunkana pemasaran atau menghadapi banyak permintaan atau sedikit persaingan. Pemasaran holistic untuk jasa. Pemasaran holistic untuk jasa memerlurkan pemasaran eksternal, internal, dan interaktif. Pemasaran eksternal menggambarkan pekerjaan persiapan, penetapan harga, distribusi, dan promosi normal sebuah jasa kepada pelanggan. Pemasaran internal menggambarkan pelatihan dan pemotivasian karyawan untuk melayani pelanggan dengan baik. Konstribusi terpenting yang dapat dilakukan departemen pemasaran tentunya adalah sangat pandai membuat orang lain dalam organisasi mempraktekkan pemasaran. C. Mengelola Kualitas Jasa. Kualitas jasa perusahaan diuji setiap pelaksanaan jasa, jika Personel jasa membosankan tidak dapat menjawab pertanyaan sederhana, atau saling berkunjung ke personel lain sementara pelanggan mengganggu, pelanggan akan berfikir dua kali untuk melakukan bisnis lagi dengan penjual itu. Model kualitas jasa dalam menyoroti kebutuhan utama untuk menghantarkan kualitas jasa yang tinggi. Model ini mengindentifikasi lima kesenjangan yang menyebabkan kegagalan pengiriman jasa Kesenjangan anatara harapan konsumen dan persepsi menanajemen. Kesejangan antara persepsi manajemen dan spisifikasi kualitas jasa. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan pengahantaran jasa. Kesenjangan antara penghantaran jasa dan komunikasi eksternal. Kesenjangan antara jasa angganpan dan jasa yang diharapkan. Berdasarkan model kualitas jasa ini, peneliti mengindentifikasikan lima determinan kualitas jasa berikut ini berdasarkan urutan arti pentingnya Keandalan, kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan andal dan akurat. Responsivitas, kesedian membantu pelanggan dan memberikan layanan tepat waktu. Jaminan, pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemapuan mereka untuk menunjukkan kepercayaan dan keyakinan. Emapati, kondisi memperhatikan dan memberikan perhatian pribadi kepada pelanggan. Wujud, penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan bahan komunikasi. D. Mengelola Merek Jasa. Beberapa merek terkuat dunia adalah jasa – jasa harus ahli dalam mendiferensiasikan jasa mereka. Diregulasi beberapa industry jasa utama – komunikasi, transportasi, energy, perbankan – telah menghasilkan persaingan harga yang ketat. Selain bahwa pelanggan memandang jasa sebagai bidang yang cukup homogin, mereka tidak terlalu memperhatikan penyedia dan lebih memperhatikan harga. Pengembangan strategi merek untuk merek jasa memerlukan perhatian khusus guna Memilih elemen merek, karena jasa tidak berwujud, dan karene pelanggan sering membuat keputusan dan pengaturan tentang jasa ditempat yang jauh dari lokasi jasa sebenarnya di rumah atau di kantor, pengingat merek menjadi sangat penting. Jadi nama merek yang mudah diingat menjadi penting. Menetapkan dimensi citra, mengingat sifat manusiawi dari jasa tidak mengejutkan jika kepribadian merek merupakan dimensi citra yang penting untuk jasa. Perusahaan jasa juga dapat merancang program komunikasi dan informasi pemasaran sehinggan konsumen belajar lebih banyak tentang merek dibandingkan informasi yang mereka dapat dari pertemuan jasa saja. Merencanakan strategi penetapan merek, terakhir jasa juga harus mempertimbangkan pengembangan hirarki merek dan portofolio merek yang memungkinkan positioning dan membidik segmen pasar yang berbeda. Pemasar dapat menetapkan merek kelas jasa secara vertical berdasarkan harga dan kualitas. Perluasan vertical sering memerlukan strategi subbrending yang menggabungkan nama korporat dengan nama merek individual atau pemodifikasi. E. Mengelola Jasa Pendukung Produk. Yang tidak kalah penting dalam industry jasa, adalah industry berbasis produk yang harus menyediakan sejumlah jasa. Produsen peralatan-peralatan kecil, mesin kantor, traktor, mainframe, pesawat terbang, semuanya harus meyediakan jasa pendukung produk. Jasa pendukung produk menjadi tempat pertarungan utama untuk memberikan keunggulan kompetitif.
Barangatau produk diklasifikasikan sebagai barang konsumsi atau barang industri. Ada banyak barang-barang, seperti mesin ketik dan alat tulis dapat diklasifikasikan sebagai baik barang industri dan konsumen. Pemasar secara tradisional mengklasifikasikan produk berdasarkan tiga karakteristik - daya tahan, wujud dan penggunaan. Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Klasifikasi Produk Pengertian dan Pembagian Tingkatannya Berdasarkan Jenisnya Klasifikasi Produk Pengertian dan Pembagian Tingkatannya Berdasarkan Jenisnya Perusahaan tentunya menghasilkan suatu produk yang akan dijual atas permintaan konsumen yang memerlukan dan membutuhkanya. Untuk menghasilkan produk tentunya harus melalui rangkaian proses produksi terlebih dahulu sebelum menjadi produk yang utuh. Ada banyak jenis produk yang diproduksi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen sehingga ada istilah klasifikasi produk berdasarkan beberapa kategori khusus. Namun tahukah Anda tentang klasifikasi produk? Artikel ini kita akan membahas pengertian klasifikasi produk, pembagian tingkatannya berdasarkan jenisnya Pengertian Produk Menurut Ahli Sebelum memasuki pembahasan mengenai pembagian atau klasifikasi produk, mari ketahui tentang definisi dari produk itu sendiri. Setiap ahli ekonom memiliki pendapatnya masing-masing mengenai definisi dari produk yang menjabarkan apa sebenarnya produk itu. Berikut ini akan dipaparkan beberapa ahli yang andil dalam memberikan pendapatnya mengenai pengertian dari produk. 1. Fandy Tjiptono Ahli ekonom pertama yang mengemukakan pendapatnya mengenai produk adalah Fandy Tjiptono yang mengatakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen. Sesuatu yang diproduksi oleh produsen ini selalu diperhatikan, dibeli, dicari, dan digunakan oleh pelaku pasar. Menurutnya, produk ini digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan pangsa pasar yang berkepentingan. 2. William J. Stanton Ahli ekonom selanjutnya yang juga menyumbangkan pemikirannya adalah William J. Santon. Menurutnya, produk dalam artian sempit dikatakan sebagai kumpulan atribut fisik yang saling berhubungan dan bisa didefinisikan. Sedangkan dalam artian luas, William menyebutkan jika produk adalah atribut nyata maupun tidak nyata yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen yang dimaksudkan dalam produk adalah warna, kemasan, harga, pelayanan dan pengecer. Pelayanan dari pengecer dan perusahaan juga termasuk produk karena hal ini bisa membuat konsumen merasa terpuaskan dengan keinginannya. Baca juga Panduan dan Template Pembukuan Sederhana dengan Excel untuk Bisnis Kecil 3. Swastha dan Irawan Kedua ekonom yakni Swastha dan Irawan juga tidak mau ketinggalan dalam memberikan sumbangsi pemikirannya untuk mendefenisikan produk. Menurut mereka produk merupakan sesuatu yang bersifat kompleks, baik yang bersifat fisik maupun tidak. Seperti William, keduanya mengungkapkan bahwa produk terdiri dari beberapa komponen yang tujuannya untuk memuaskan kebutuhan maupun keinginan konsumen. 4. Stanton Selanjutnya ada Stanton yang juga mendefinisikan produk sebagai kumpulan atribut baik yang nyata maupun tidak. Menurutnya produk terdiri dari komponen penyusun seperti harga, kemasan, warna, brand, dan kualitas. Selain itu, Stanton juga menambahkan bahwa reputasi penjualan serta jasa juga termasuk komponen dari produk. 5. H. Djaslim Saladin, SE Selanjutnya, ada juga H. Djaslim Saladin yang turut menyumbangkan pemikirannya dalam mendefinisikan produk. Menurutnya. Definisi produk dapat diartikan dalam beberapa kategori yakni artian secara umum, secara luas dan sempit. Ketiganya memiliki memiliki beberapa perbedaan yang mendasar dalam pengertiannya. Secara umum, produk merupakan segala sesuatu yang memiliki nilai manfaat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan tidak memandang apakah hal tersebut berwujud atau tidak. Dalam artian luas, produk diartikan sebagai kumpulan sifat, baik yang berwujud maupun tidak yang terdiri dari beberapa komponen seperti harga, warna, prestise pabrik dan pengecer, kemasan, serta layanan. Dimana layanan ini dapat diterima konsumen sebagai nilai tambah dan kepuasan yang ditawarkan produsen dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Sedangkan dalam artian sempit, produk dikatakan sebagai kumpulan hal yang bersifat fisik maupun kimia dan bisa diraba yang menyatu menjadi bentuk yang bisa dikenal. Baca juga Kegiatan Konsumsi Pengertian, Ciri-Ciri, Contoh, dan Tujuannya Tingkatan Klasifikasi Produk Setelah membahas mengenai pengertian dari produk, selanjutnya mari membahas mengenai tingkatan dari produk itu sendiri. Secara umum, produk dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan yang lengkapnya akan diulas berikut ini. Tingkatan ini juga yang menjadi dasar pembeda atau klasifikasi produk berdasarkan kategori yang berbeda. Pertama, dilihat dari manfaat dasar yang dimiliki produk untuk ditawarkan kepada para konsumen. Kedua, dilihat dari bentuk dasar yang dimiliki produk, apakah bisa dirasakan oleh panca indera atau tidak. Ketiga, produk tersebut merupakan rangkaian atribut dan berada dalam kondisi yang diharapkan konsumen sebelum akhirnya membeli produk tersebut. Keempat, terdapat poin yang menjadi pembeda antara produk yang ditawarkan oleh satu produsen dengan kompetitor lain. Kelima, di masa depan akan ada perubahan bentuk yang akan dialami oleh produk tersebut. Baca juga 10 Jenis Usaha Online yang Menguntungkan Yang Wajib Anda Coba Lebih lanjut Fandy Tjiptono membedakan lagi tingkatan produk berdasarkan beberapa kategori utama. Hal ini dilakukan untuk mempermudah produsen atau pemasar melakukan perencanaan penawaran produk di masa depan. Beberapa kategori tingkatan produk yang dikemukakan oleh Fandy Tjiptono dapat di simak berikut ini. Pertama yakni produk utama yang juga disebut sebagai core benefit yang merupakan manfaat yang paling penting dan pastinya akan dikonsumsi oleh konsumen pada produk yang dibeli. Kedua, produk genetik yang juga merupakan fungsi mendasar yang harus dimiliki suatu produk. Ketiga, produk harapan merupakan produk yang ditawarkan dengan atribut yang beragam dan memenuhi harapan konsumen untuk dibeli. Keempat, produk pelengkap yakni produk yang memiliki atribut untuk melengkapi atau menambahkan manfaat sehingga kepuasan konsumen terpenuhi. Kelima, produk potensial yang merupakan produk yang mungkin saja mendapatkan pengembangan di masa depan. Baca juga Perdagangan Internasional Pengertian, Teori, Manfaat, dan Faktor Pendorongnya Klasifikasi Produk Berdasarkan Jenisnya Produk dapat diklasifikasikan berdasarkan kategori yang berbeda. Berikut ini terdapat beberapa pandangan ahli ekonomi yang melakukan klasifikasi produk berdasarkan kategori berbeda. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak ulasan singkatnya berikut agar mudah memahami konsep dari pembagian kategori produk tersebut. 1. Menurut Kotler Salah satu ahli ekonomi ikut menyumbangkan pemahamannya mengenai pengkasifikasian produk adalah Kotler. Menurutnya ada 2 kategori utama dalam pengklasifiksiannya yakni berdasarkan wujud dan berdasarkan daya tahan dari produk tersebut. Kedua klasifikasi produk tersebut bisa disimak melalui tulisan berikut ini. a. Berdasarkan Wujudnya Menurut Kotler, klasifikasi produk berdasarkan wujudnya ada 2 kelompok utama yang bisa dilihat. Pertama ada barang yakni produk fisik yang tentunya bisa dilihat, diraba, atau dapat dirasakan oleh panca indera. Kedua, ada jasa yang merupakan produk yang tidak berwujud benda namun berupa aktivitas atau pelayanan yang ditawarkan untuk dikonsumsi konsumen. b. Berdasarkan Daya Tahan Sama seperti kategori sebelumnya, pengklasifikiasian produk berdasarkan daya tahan dari produk dibagi dalam 2 kelompok utama. Pertama ada barang tidak tahan lama yang penggunaannya memiliki batas waktu kurang dari satu tahun. Kedua, barang tahan lama yang memiliki wujud yang bisa digunakan untuk jangka panjang, setidaknya lebih dari satu tahun. 2. Menurut Fandy Tjiptono Ahli ekonom lain yang turut menyumbangkan pemikirannya mengenai pengklasifikasian produk adalah Fandy Tjiptono. Menurutnya, produk dapat dibedakan dalam 2 kelompok besar yang dibagi berdasarkan penggunaan produk dan kebutuhan konsumen itu sendiri. a. Barang Konsumen Menurut Fandy, produk dapat dibagi dan dilihat dari penggunaan produk seperti barang konsumen. Barang konsumen sendiri merupakan barang yang dikonsumsi bukan untuk kepentingan bisnis, namun untuk rumah tangga atau individu. Beberapa barang yang masuk dalam kategori ini yaitu convenience goods, shopping goods, speciality goods, dan unshought goods. b. Barang Industri Kelompok kedua diisi oleh barang-barang industri yang tentunya digunakan untuk keperluan penjualan. Artinya, barang ini bukan barang yang dikonsumsi secara langsung, namun melalui proses produksi. Beberapa barang yang termasuk didalamnya adalah material and part, capital items, dan supplies and service. Baca juga Hak Paten Pengertian, Fungsi, dan Cara Mendapatkan Hak Paten di Indonesia Kesimpulan Itulah pembahasan mengenai produk hingga klasifikasi produk yang menjadi pembahasan kali ini. Semoga ulasan kali ini bisa memberi manfaat dan menjadi sumber bacaan dan pengetahuan bagi pembaca mengenai produk dan pengklasifikasiannya. Penting bagi Anda mengetahui klasifikasi produk, terutama bagi Anda seorang pemiliki bisnis yang melakukan produksi untuk barang-barang tertentu. Tak jarang pengelolaan stok barang dan produk menjadi masalah tersendiri bagi pemilik usaha yang memiliki banyak gudang. Misalnya terjadinya selisih antara laporan stok opname dengan jumlah barang sebenernya sehingga Anda tidak bisa memenuhi kebutuhan pelanggan secara maksimal. Untuk mengurangi risiko ini, ada baiknya Anda menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur inventori terlengkap seperti Accurate Online. Accurate Online adalah accounting software berbasis cloud yang sudah dipercaya oleh lebih dari 300 ribu pengguna dan memiliki fitur terlengkap untuk operasional usaha Anda seperti fitur pembukuan, pengelolaan inventori, payroll, penghitungan dan pelaporan perpajakan, pembuatan faktur, otomasi lebih dari 200 laporan dan masih banyak lagi. Jadi apalagi yang Anda tunggu? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini Seberapa bermanfaat artikel ini? Klik salah satu bintang untuk menilai. 0 pembaca telah memberikan penilaian Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini Jadilah yang pertama! As you found this post useful... Follow us on social media! We are sorry that this post was not useful for you! Let us improve this post! Tell us how we can improve this post? Wanita lulusan S1 Bisnis Manajemen yang sering membagikan berbagai ilmunya dalam bidang bisnis secara menyeluruh kepada masyarakat, mulai dari tips, ide bisnis, dan masih banyak lagi. Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link Dulupemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ketahanan/durabilitas, keberwujudan, dan kegunaan ( konsumen atau industry). Setiap produk memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai. 1. Ketahanan (durabiliti). Pasar menggolongkan produk mejadi tiga kelompok menurut ketahanan dan keberwujudannya. - Bahan tidak tahan lama. - Bahan tahan 67% found this document useful 6 votes5K views27 pagesDescriptionMakalah manajemen pemasaran Menentukan strategi produk dengan baikOriginal TitleMAKALAH MENENTUKAN STRATEGI PRODUK DENGAN BAIKCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?67% found this document useful 6 votes5K views27 pagesMakalah Menentukan Strategi Produk Dengan BaikOriginal TitleMAKALAH MENENTUKAN STRATEGI PRODUK DENGAN BAIKDescriptionMakalah manajemen pemasaran Menentukan strategi produk dengan baikFull descriptionJump to Page You are on page 1of 27 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 15 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 20 to 25 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. .
  • l4u8x5jf8b.pages.dev/620
  • l4u8x5jf8b.pages.dev/287
  • l4u8x5jf8b.pages.dev/662
  • l4u8x5jf8b.pages.dev/401
  • l4u8x5jf8b.pages.dev/790
  • l4u8x5jf8b.pages.dev/343
  • l4u8x5jf8b.pages.dev/594
  • l4u8x5jf8b.pages.dev/19
  • l4u8x5jf8b.pages.dev/489
  • l4u8x5jf8b.pages.dev/173
  • l4u8x5jf8b.pages.dev/549
  • l4u8x5jf8b.pages.dev/82
  • l4u8x5jf8b.pages.dev/46
  • l4u8x5jf8b.pages.dev/604
  • l4u8x5jf8b.pages.dev/946
  • apa karakteristik produk dan bagaimana pemasar mengklasifikasikan produk